Tuesday 20 June 2017

Batu Penjuru Forexpros


Este site usa cookies. Ao continuar a usar este site, você está concordando com o uso de cookies. Saber mais. Saat ini forum sudah dibuka untuk umum, namun masih tetap dalam tahap pengujian. Hampir semua aktivitas dalam forum ini memiliki nilai Crédito atau Equity. Nantinya, Credit atau Equity yang dikumpulkan akan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk biaya pemesanan EA, sewa VPS, uma boa parte da loja (jika ada), beli EA (jika ada), dan untuk membayar biaya keanggotaan SoeHoe Markets. Oi convidado, não-usuário Hanya bisa melihat 5 halaman por hari. Mengapa tidak mendaftar saja jadi usuário Gratis koq, silakan klik register. Hanya 30 detik :) Expert Advisor atau Robot ForexTagged com BATU PENJURU BATU YANG DIBUANG TELAH MENJADI BATU PENJURU Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan membuat pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain lagi dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Inilah ahli warisnya, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu Kata mereka kepada-Nya, Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya. Kata Yesus kepada mereka, Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari kamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi. (Mateus 21: 33-43,45-46) Bacaan Pertama: Kej 37: 3-4,12-13,17-28 Mazmur Tanggapan: Mzm 105: 16-21 Batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru (Mzm 118: 22). Para Pengkhotbah Kristiani di awal-awal sejarah Gereja kelihatannya suka menggunakan ayat mengenai batu yang dibujo dan telah menjadi batu penjuru ini. Dengarkanlah apa yang dikatakan Petrus (ditemani oleh Yohanes) yang penuh dengan Roh Kudus berbicara di hadapan Mahkamah Agama, al sebagai berikut: Yesus adalah batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan yaitu kamu sendiri namun ia telah menjadi batu penjuru (Kis 4:11) . Sebagai batu yang dibuhn, Yesus masuk ke dalam ikatan solidaritas dengan para korban yang tak bersalah di segala zaman. Perumpamaan tentang kebun anggur adalah cerita mengenai tindakan kekerasan yang kejam dan 8230 berdarah, sampai menghilangkan nyawa orang Orang-orang yang tidak bersalah dipukuli dan dianiaya oleh mereka yang berambisi buruk. Darah Yesus yang dicurahkan dari atas kayu salib menjadi bagian dari sejarah sekian banyak darah orang-orang tak bersalah dari abad ke abad. Di abad ke-20 saja diperkirakan ada sekitar 100 juta orang yang telah dibunuh dalam perang dunia, perang-perang lainnya, perang gerilya dan perang antara geng preman-preman, kamp konsentrasi, gulag di Uni Soviet, pembunuhan-pembunuhan tokoh-tokoh, terorisme Dlsb. Yesus masuk ke dalam kelompok orang-orang tak bersalah yang menderita sebagai tawanan-tawanan hati nurani, para pengungsi atau korban penindasan HAM. Dunia orang-orang tak bersalah juga mencakup orang-orang yang tidak mendapat bagian yang adil dalam hal distribusi sumber daya dunia, para korban kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah yang lebih mementingkan perlindungan terhadap diri para pengusaha dan orang kaya, juga para korban dari Eksploitasi lingkungan hidup yang merusak udara, ar dan lapisan ozônio yang seyogianya melindungi penduduk bumi. Setiap hari kita adalah korban-korban dari kesalahpahaman, ketidakhati-hatian, keserakahan. Kita menderita karena ambisi, akal-akalan, ketamakan, ketidakpekaan dlsb. Dari orang-orang lain. Siapa saja yang berada dalam posisi sebagai korban-korban tak bersalah, dapat memandang Yesus di kayu salib, dan Ia siap menyambut mereka dengan tangan terbuka lebar-lebar dan kemudian merangkul mereka: karena Dia adalah batu yang dibuang, sama seperti dengan semua orang yang ditolakdibuang Dan korban-korban tak bersalah lainnya. Di atas kayu salib Yesus adalah suatu tanda bela rasa dan solidaritas. Dan, dalam kebangkitan-Nya Dia adalah suatu tanda pengharapan dan pemulihan nama baik-Nya. Batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan malah dipilih untuk berfungsi sebagai batu penjuru yang sangat vital dalam sebuah bangunan. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN (YHWH), suatu perbuatan ajaib di mata kita (Mat 21:42 bdk. Mzm 118: 23). Yesus adalah suatu tanda untuk menunjukkan bahwa Allah berpihak pada para korban yang tak bersalah. Allah Bapa yang membangkitkan Yesus dari alam maut, akan membersihkan nama baik semua orang tak bersalah yang menderita karena ulah orang lain. Namun mereka harus menunggu dengan sabar sampai tiba waktu (Yunani: Kairos) Allah sendiri. Yesus yang bangkit dari antara orang mati, adalah tanda pengharapan dan pengakuan bahwa diri-Nya adalah Ilahi. Santo Petrus dalam suratnya yang pertama menasihati dan mengajak kita: Datanglah kepada-Nya, batu yang escondido itu, yang memang desenhado por manuscrito, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani (1Ptr 2: 4-5). Guna mengakhiri permenungan kita kali ini, marilah kita mendengar dengan penuh rasa syukur bagian akhir dari Sabda-sabda Bahagia yang disabdakan Yesus: Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersuka cita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu (Mat 5: 11-12). DOA: Bapa surgawi, kuat-kuasa-Mu seringkali terlihat justru di tengah-tengah kegagalan manusia. Batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan justru Kaujadikan batu penjuru yang sangat penting demi keselamatan umat manusia, dalam hal ini Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Terpujilah nama-Mu, yahoo kami, sekarang dan selama-lamanya. Amin. Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Kej 37: 3-4,12-13,17-28), bacalah tulisan yang berjudul KISAH YUSUF BIN YAKUB (bacaan untuk tanggal 9-3-12) dalam situsblog PAX ET BONUM. (Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 21-3-14 dalam situsblog SANG SABDA) Sdr. F. X. Indrapradja, OFS DIA MEMANGGIL KITA KELUAR DARI KEGELAPAN KEPADA TERANG-NYA YANG AJAIB (Bacaan Kedua Misa Kudus, HARI MINGGU PASKAH V Tahun A, 18 Mei 2014) Datanglah kepada-Nya, batu yang escondido, memorial de yang, manuscrito, tetapi dipilih Dan dihormati di hadirat Allah. Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu, sebuah batu penjuru yang terpilih dan mahal dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan 1. Karena itu, bagi kamu yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang Tidak percaya: Batu yang telah desenhado por tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan 2. Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah, mestre, juga telah ditentukan untuk itu 3. Tetapi Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dia Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib 4. (1Ptr 2: 4-9) Bacaan Pertama: Kis 6: 1-7 Mazmur Tanggapan: Mzm 33: 1-2,4-5,18-19 Bacaan Injil: Yoh 14: 1-12 Catatan: 1 Ayat 6, bdk. Sim 28:16 2 Ayat 7, bdk. Mzm 118: 22 3 Ayat 8, bdk. Sim 8: 14-15 4 Ayat 9, bdk. Kel 19: 5-6, Ul 4:20, 7-6, 14: 2, Sim 9: 1, 43: 20-21, Tit 2:14 Bacaan kedua Misa Kudus hari ini diambil Dari Bagian pertama Surat Pertama Santo Petrus yang Berisikan wejangan-wejangan yang bersifat umum. Sebagai orang Kristiani, secara tulus kita harus mempraktekkan kasih persaudaraan yang sejalan dengan kehidupan baru ke dalam mana kita telah dilahirkan kembali, sehingga dengan demikian kita dapat menjadi lebih sempurna lagi dipersatukan ke dalam rumah rohani baru yang batu penjurunya adalah Kristus sendiri. Bacaan ini adalah salah satu bacaan dalam Kitab Suci yang terbaik berkaitan dengan imamat umum. Bagi orang Yahudi Kristus adalah batu sandungan yang mereka tolak, namun Ia telah menjadi batu penjuru Gereja melalui penolakan terhadap diri-Nya, yaitu yang diwujudkan dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Pada waktu mengajar perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur (Mat. 21: 33-46), Yesus menyebutkan kata-kata batu penjuru itu (lihat Mat 21:42). Di sini Yesus menerapkan pada diri-Nya sendiri perumpamaan yang diajarkan-Nya, yaitu sebagai anak tuan tanah pemilik kebun anggur yang dibunuh oleh para penggarap yang jahat. Yesus menggunakan kata-kata yang digunakan oleh cantou pemazmur: Batu yang desenhado por tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN (YHWH), suatu perbuatan ajaib di mata kita (Mzm 118: 22-23). Kita orang-orang Kristiani telah menjadi batu-batu penjuru, yang dibangun sebagai sebuah bangunan besar rohani. Kekristenan atau Kristianitas adalah komunitas. Sebuah batu hanya menjadi berguna apabila dibangun menjadi sebuah bangunan. Jadi, kita adalah batu-batu penjuru yang dibangun menjadi Gereja. Seorang Kristiani tidak boleh hidup sendirian atau menyendiri, karena dia harus senantiasa escondido bersekutu dengan saudari danatau saudaranya seiman. Kita adalah sebuah bangsa terpilih, suatu imamat kudus yang mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan kepada Allah melalui Yesus Kristus (lihat 1Ptr 2: 5,9). Petrus mengambil oper kata-kata ini dari Kitab Keluaran di mana dalam rangka perjanjian-Nya dengan bangsa Israel YHWH berkata kepada Musa agar disampaikan kepada bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan menuju tanah terjanji: Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus ( Kel 19: 6). Melalui perjanjian ini YHWH adalah Allah bangsa Israel dan mereka adalah umat-Nya. Semua ini akan digenapi dalam perjanjian baru, melalui kematian Kristus dan kebangkitan-Nya. Seorang imam mempunyai akses kepada Allah dan membawa orang-orang lain kepada-Nya. Dahulu hal ini adalah hak istimewa segelintir orang, khususnya Imam Besar yang sekali setahun dapat sendirian memasuki tempat Yang Kudus dari segala yang kudus di Bait Allah. Sekarang setiap orang Kristiani mempunyai akses kepada Allah. Dan dia mempersembahkan kurban persembahan kepada Allah. Setiap hal yang dilakukannya, dilakukannya untuk Allah, bahkan tugasnya yang paling kecil sekali trocadilho. Maka orang Kristiani membuat dirinya suatu persembahan bagi Alá. Santo Paulus menulis: Karena itu, Saudara-saudara, por exemplo, Allah Allah Kkukam kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: Itulah ibadahmu yangotteti (Rm 12: 1). Dengan demikian kurban persembahan sebuah komunitas Kristiani bukan bersifat kultis, melainkan bersifat etis: penghayatan suatu hidup Kristiani di dalam dunia. Namun kelihatannya lebih dari itu, tanpa kita harus menyangkal perbedaan yang ada antara imamat khusus bagi para imam tertahbis dan imamat umum dari umat yang percaya. Imam tertahbis mempersembahkan kurban persembahan bersama Kristus, cantou Kepala Gereja. Para imam tertahbis ikut ambil bagian dalam imamat-Nya sebagai Kepala. Umat ​​yang sudah dibaptis dan menerima sakramen krisma juga ikut mempersembahkan kurban persembahan yang menghadirkan-Nya, melakukan tugas imamat mereka sebagai anggota-anggota Gereja. Sebagai imamat rajawi (lihat 1Ptr 2: 9) komunitas imam-imam dan keturunan raja-raja kita dipanggil untuk mempersembahkan diri dalam ibadat, dan pelayanan untuk mewartakan Tuhan di dunia. DOA: Tuhan Yesus, Engkau telah memanggilku dari kegelapan menuju terang-Mu yang mengagumkan. Biarlah terang-Mu bersinar lebih cerah dalam diriku, mengusir segala kegelapan dan memancarkan kebaikan kepada orang-orang yang Kauberikan kepadaku untuk kukasihi. Amin. Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 14: 1-12), bacalah tulisan yang berjudul MENGHADAP-NYA DENGAN HATI TERBUKA DAN PENUH RASA PERCAYA (bacaan tanggal 18-5-14) dalam situsblog SANG SABDA sangsabda. wordpress kategori: 14 -05 BACAAN HARIAN MEI 2014. Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Kis 6: 1-7), bacalah tulisan yang berjudul PENGANGKATAN TUJUH ORANG DIAKON YANG PERTAMA (bacaan tanggal 17-4-10) dalam situsblog SANG SABDA. (Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 22-5-11 dalam situsblog SANG SABDA) Sdr. F. X. Indrapradja, OFS

No comments:

Post a Comment